Ya! orang-orang itu tiba-tiba datang dan semuanya menjadi sangat menyebalkan
tahu apa yang mereka lakukan?
menutup langit! ya! menutup langit dari pandanganku
atap lantai tiga di asramaku terbuka lebar-lebar, tidak ada gentengnya karena untuk menjemur pakaian. tapi orang-orang itu tiba-tiba datang, memasang fiberglass di atap. mereka menutupnya!
ketika sore menjelang, orang-orang itu pulang
aku menatap sebal pada barang-barang mereka yang ditinggal di pojok dekat tangga lantai tiga
tas, palu, pensill, meteran benang, semuanya.
ingin rasanya membuang barang-barang itu, jauh-jauh....juga sisa fiberglass yang belum terpasang
mereka-orang-orang itu,
yang membuatku tidak bisa melihat senja atau fajar lagi
tidak bisa melihat rasi bintang lagi-meskipun aku tidak terlalu mengerti
tidak bisa melihat kembang api maupun kelelawar yang selalu beterbangan di sore hari
tidak bisa merasakan semilirnya angin yang harusnya setiap detik menyapa
orang-orang itu merusak semuanya!
tapi, yang lebih menyebalkan lagi, aku tidak berbuat apa-apa.
tahu apa yang mereka lakukan?
menutup langit! ya! menutup langit dari pandanganku
atap lantai tiga di asramaku terbuka lebar-lebar, tidak ada gentengnya karena untuk menjemur pakaian. tapi orang-orang itu tiba-tiba datang, memasang fiberglass di atap. mereka menutupnya!
ketika sore menjelang, orang-orang itu pulang
aku menatap sebal pada barang-barang mereka yang ditinggal di pojok dekat tangga lantai tiga
tas, palu, pensill, meteran benang, semuanya.
ingin rasanya membuang barang-barang itu, jauh-jauh....juga sisa fiberglass yang belum terpasang
mereka-orang-orang itu,
yang membuatku tidak bisa melihat senja atau fajar lagi
tidak bisa melihat rasi bintang lagi-meskipun aku tidak terlalu mengerti
tidak bisa melihat kembang api maupun kelelawar yang selalu beterbangan di sore hari
tidak bisa merasakan semilirnya angin yang harusnya setiap detik menyapa
orang-orang itu merusak semuanya!
tapi, yang lebih menyebalkan lagi, aku tidak berbuat apa-apa.