-->
skip to main | skip to sidebar

Rumah maya

  • Home
  • About Rizuma
  • Contact me

catatan himawari

Diberdayakan oleh Blogger.

friends and following! ^^

Pengikut

Cari Blog Ini

Red Waterfall Pointer




Labels

  • BBM (1)
  • berbicara politik (1)
  • bunga matahari^^ (2)
  • jalan-jalan (1)
  • lyric (9)
  • Masterpiece (1)
  • nothing (6)
  • Resensi Buku (3)
  • Resensi Manga (1)
  • Sekadar Cerita^^ (16)
  • Sekadar info^^ (4)
  • stawberry ^^ (2)
  • tips-sukasuka (1)
  • 作文 (1)

Blog Archive

  • ►  2014 (1)
    • ►  November (1)
  • ►  2013 (6)
    • ►  Desember (1)
    • ►  November (1)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Maret (2)
    • ►  Februari (1)
  • ►  2012 (9)
    • ►  November (1)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (1)
    • ►  April (1)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (3)
  • ▼  2011 (19)
    • ►  Desember (8)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  September (3)
    • ▼  Agustus (5)
      • Waktu Aku Sama Mika
      • Sepasang Sepatu Petra
      • Sky Line Lyric
      • UI = Universitas Impian
      • katanya : aku sedang jatuh cinta!
    • ►  Juli (1)
  • ►  2010 (6)
    • ►  November (5)
    • ►  Maret (1)

feed-feed

Blogger Templates

Minggu, 28 Agustus 2011

Waktu Aku Sama Mika


buku ini begitu ramai di internet, sampai-sampai aku tergelitik untuk membacanya
akhirnya, berbekal uang pas-pasan, aku nyari tuh buku di gramedia surakarta
saat muter-muter di gramedia, buku itu tak kunjung terlihat, bahkan aku sudah meneliti di setiap inci bagian novel-novel. buku itu ternyata tidak ada
akhirnya aku nyoba nyari di komputer, ternyataaa stoknya nol *sia-sia deh pengorbananku* -____-
oke deh, aku memutuskan untuk membeli novel lain.

beberapa minggu kemudian, aku sama mbak nukhai ke gramedia lagi. udah bulat mau beli buku pelajaran. iya! bu-ku pe-la-ja-ran! buat nyiapin SNMPTN nanti

sayang seribu sayang, bukunya nggak ada. ada sih tapii harganyaaa...(hehehe)
akhirnya aku memutuskan untuk melihat-lihat ke bagian novel-novel.

mataku terpaku ke sebuah buku mungil di rak pojokan. hei! haha waktu aku sama mikanya sudah ada lagi! akupun ngelirik harganya. RP.25000,00. hmm....kantong masih cukup longgar niih...oke, pada akhirnya aku malah dapet novel, bukan buku pelajaran. ><

sampai di aspisa tercinta, aku langsung buka plastik pembungkusnya dan... BACAAA....^^

Well,
ternyata bukan novel, itu adalah kumpulan diari dari kak indi, si pacar mika. diarinya begitu polos dan jujur. kak indi menceritakan saat dia bersama si mika, orang yang sangat-sangat spesial baginya.

mika adalah penderita HIV/AIDS dan kak indi sendiri adalah skolioser. mika memberikan banyak hal kepada kak indi sehingga kak indi bisa berdiri sampai sekarang.

banyak yang bisa diambil pelajaran dari buku ini, meskipun ada beberapa bagian yang sebenarnya terlalu berlebihan menurutku. tapi bukunya tetep T.O.P kok^^

Ada beberapa bagian yang membuatku terkesan, salah satunya adalah cinta tanpa syarat yang diajarkan mika kepada kak indi *aduuh....agak gimana gitu sih ngomongin cinta =,=* tapii beneran kok, aku jadi sadar, kalau kita mencintai seseorang, kita tidak perlu meminta balasan. samasekali nggak penting.
mika selalu bilang suka sama kak indi tanpa pernah bertanya kak indi suka sama mika atau nggak...hmm...

di buku itu, kak indi bertutur dengan gaya polos dan sederhana, tapii justru itu yang bikin menarik.
 dari kovernya udah keliatan kok, contohnya potongan kata-kata berikut yang ada di kover belakang :

aku tidak bisa berlari
tapi mika jadi kakiku
aku di atas punggung mika
dan dia lari sama aku

yaah....gitu aja deh.,....met bacaaa \^0^/
Diposting oleh rizum! di 8/28/2011 01:29:00 PM
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Label: Resensi Buku

Sepasang Sepatu Petra

iseng-iseng buka folder, eh, nemu cerpen yang aku buat beberapa tahun yang lalu^^
cerpennya masih konyol dan kekanak-kanakan. uhm, mungkin memang kusengaja buat anak-anak kali ya?

judulnya sepasang sepatu petra *karena aku sedang tergila-gila dengan nama itu saat bikin* :D

Check out!

Sepasang Sepatu Petra

            Sepatu merah marun itu memang bagus. Di bagian atasnya terdapat pita putih yang menghiasinya. Di bagian pinggirnya ada garis perak dan corak  berbentuk hati, menambah kagum bagi yang melihatnya. Petra sudah melirik sepatu itu sejak tiga hari yang lalu. Pasti cantik sekali kalau aku memakainya, sayang, hanya angan belaka pikir Petra dalam hati.
            Petra sudah meminta ayah membelikannya kemarin sore, saat mereka jalan-jalan dan melewati toko sepatu itu. Tapi sayang, ayah tak mengizinkannya. Ayah bilang sepatu-sepatu Petra masih bagus. Petra manatap sepatu itu lagi sebelum ia meneruskan perjalanannya kembali ke rumah
*  

            Hari ini Petra belajar lebih awal. PR yang diberikan Bu Nina terlalu banyak. Petra ingin segera menyelesaikannya.
            “Petra sayang, ayah punya hadiah untukmu” kata ayah sepulang dari kantor. Petra melirik ayahnya sekilas.
            “Apa yah?” Tanya Petra sambil melanjutkan kembali pekerjaan rumahnya. Ia tak begitu tertarik dengan hal itu.
            Ayahpun mengulurkan sepasang sepatu yang sudah menghiasi mimpi-mimpinya sejak tiga hari yang lalu. Ya, sepatu merah marun itu. Petra memekik kegirangan.
            “ini hadiah ayah karena Petra sudah menjadi anak yang baik” Kata ayah sambil mengacak-acak rambut putrinya. Petra tersenyum.
            “Ah, ini untukmu Dion, ayah hampir lupa” ayah mengulurkan sebuah bola basket untuk kakaknya, Dion, yang sejak tadi menatap iri pada Petra.
            “aku kira ayah lupa” kata Dion sambil mengelus-elus bola basketnya yang baru. Semuapun tertawa.
  

            “Wah, sepatumu bagus sekali Petra!” pekik teman-teman Petra sambil menatap kagum pada sepatu itu. Ya, pagi ini Petra untuk pertama kalinya memakai sepatu barunya ke sekolah.
            “tentu saja” Petra tersenyum bangga.
            “ini adalah sepatu paling bagus yang pernah kumiliki”lanjut Petra
            Teman-teman Petra hanya mengangguk setuju dan menatap sepatu Petra penuh minat.
            ”Petra, bolehkah aku mencoba memakainya? Aku hanya ingin merasakannya saja. Boleh kan?” Tanya  Nanda malu-malu.
            Petra menatap Nanda dari ujung kaki sampai atas. Penampilan Nanda memang agak lusuh. Hal itu sebenarnya bukan karena Nanda tidak merawat dirinya dengan baik, tapi  karena Nanda tidak membeli sepatu dan seragam sekolahnya seperti halnya teman-teman Petra yang lain saat pertama kali masuk SD Nusa Bangsa. Nanda memakai seragam dan sepatu peninggalan kakaknya yang sekarang duduk di kelas tiga SMP. Hal itu tentunya membuat penampilan Nanda agak kusam.
            ”ehm, begini Nanda, bukannya aku nggak mau minjemin, tapi aku takut saja sepatuku nanti kotor” kata Petra sambil melirik sepatu Nanda.
            ”kau tau kan aku sangat sayang sama sepatu ini” lanjut Petra.
            Nanda hanya menundukkan kepalanya.
            ”begitu ya” kata Nanda lirih.
            ”kalau aku Petra? Aku boleh kan memakainya sebentar? Nanti kalau cocok biar aku minta sepatu merah sama ibuku.” Kali ini Liza yang angkat bicara.
            Petra mengerutkan kening.
            ”Nggak boleh, pokoknya hanya Petra yang pakai titik!” Kata Petra agak ketus.
            ”Lagipula Liza, akau nggak mau kamu ikut-ikutan aku” kata Petra lagi sambil berlalu.
            Liza dan Nanda hanya terdiam sedih. Bukan karena tidak dipinjami sepatu itu, tapi karena perkataan-perkataan Petra yang menyakiti hati mereka.
  

Hari Minggu. Hari yang ditunggu-tunggu seluruh anak sekolah. Begitu juga dengan Petra. Ia akan melewatkan hari liburnya kali ini bersama bunda untuk berkunjung ke rumah neneknya yang ada di Jakarta Pusat. Sedang ayah dan Kak Dion sudah berangkat latihan basket sejak pukul tujuh tadi. Namun sebelum berangkat Petra kebingungan setengah mati. Sepatu merah marunnya hilang!
            ”Gimana Bunda.....Petra sayang sama sepatu itu....” Petra mulai terisak.
            Bunda juga kebingungan. Tadi saat subuh bunda masih melihat sepatu itu di rak. Sekarang......
            ”Sudah sayang, ikhlaskan saja. Semoga ada hikmahnya. Mungkin itu bukan rezeki untuk Petra. Ayo, sekarang kita berangkat. Sepatumu yang biru atau coklat masih ada kan?” Kata bunda akhirnya.
            Petra hanya diam. Padahal sepatu itu belum genap seminggu jadi milikku batin Petra sedih.
  

            Di dalam bis Petra tertidur pulas. Namun tiba-tiba ada sesuatu yang menendang-nendang kakinya. Petra menengok ke bawah. Terlihat sepasang sepatu merah marunnya berjingkat-jingkat tepat di dekat kakinya. Petra terperajat.
            ”apa Petra? Jangan kaget begitu. Kami sebenarnya kabur darimu” kata sepatu sebelah kiri.
            ”yup, mana ada yang mau dipakai orang sombong kayak kamu. Dosa tau!” kata sepatu sebelah kanan
            Petra pucat.
            ”Lalu kenapa kalian kembali menemuiku?” tanya Petra takut-takut.
            ”Hahahaha, kami hanya memperingatkanmu saja. Jangan-jangan ntar semua sepatumu kabur gara-gara kau sombong. Sudahlah, kau ini, seharusnya jangan berlagak seperti itu. Kasihan Nanda sama Liza tuh.... kamu nggak mikirin perasaan orang lain. Syukur deh, rezekimu diambil lagi sama Allah.” jelas sepatu sebelah kiri.
            Deg!
            Petra terbangun. Cuma mimpi batinnya. Mungkinkah ini peringatan Allah? Tanya Petra dalam hati. Petra menengok ke bawah. Tak ada apapun kecuali ranselnya. Aku harus minta maaf ke Liza dan Nanda janji Petra.
            Setelah ke rumah nenek, betapa terkejutnya Petra ketika di rumah sudah ada sepatu merah marunnya. Bagaimana bisa? Tanya Petra dalam hati. Namun Petra tak ambil pusing. Dielusnya sepatu itu sambil berbisik pelan
” maafkan aku sepatuku, aku janji tak akan begitu lagi”
            Di halaman belakang, Dion sedang bermain basket bersama ayah.
            ”Ayo ayah, pokoknya kali ini harus main sepuasnya, masak tadi pagi aku jadi penonton doang????” kata Dion sambil mendrible bola.
            ”Hahahaha siapa suruh salah ambil sepatu! Makannya kalau ngambil sepatu sebelum dimasukin ke tas diliat dulu. Ntar gantian ketuker sama sepatu hak tinggi bunda tambah gawat!” kata ayah sambil tertawa renyah.
            Jadi, teman-teman tau kan, sebenarnya sepatu Petra hilang ke mana?
             
  

Diposting oleh rizum! di 8/28/2011 02:27:00 AM
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Label: Masterpiece

Sky Line Lyric

Beberapa waktu lalu temenku si Chingu (aku suka memanggilnya begitu, dan dia memanggilku Chingu juga^^) minta di translatein lagunya yui yang Sky Line...

akhirnya aku menyanggupi sebisaku dengan bantuan kamus dan wakan.
tapi nyatanya takdir berkata lain, baru sedikit yang bisa ditranslate-in eh, ujian semesteran udah keburu dateng...

akhirnya acara nransletinnya vakum beberapa saat.

tapi hari demi hari ternyata acara nransletinnya bener-bener berhenti. alasannya : AKU LUPA!! *bedhos ya?*
apalagi lirik skyline yang diberikan padaku HILANG *Chiinguuu maaaaf*, ntar ah tak cari lagi....

hmm....aku nyaranin ke dia kenapa nggak download saja. dan dia malah bilang : he eh ya, kok nggak donlot aja yak?

yayayaya akhirnya saat aku lagi blogging aku teringat tentang itu dan iseng0iseng nyari liriknya. eh nemuuu...apalagi translatenya udah pakai bahasa indonesia ^^~
sekalian diposting aja deeh.,...
PS : Aku dapet dari blognya Nacchi Ogawa, klik aja namanya kalo pengen liat, blognya banyak liriknya :D *makasiiiih nacchii chaaan ^^~


Skyline - YUI [Romaji and Indonesian Translated]
Good-bye days/skyline - 2006
Music :: YUI ::
Lyrics :: YUI ::

Chotto dake kangae sugichau mitai
--Sepertinya aku berpikir terlalu banyak

Nemurenai heya no naka
--tidak bisa tidur di dalam kamar

Isso mou yoru wo tobidashite mita
--Aku merasa seperti terbebas menuju malam

Madobe ni tameiki ga ochiru
--desahan keluar di dekat jendela

Tsuki akari wo sutete tooku made
--aku terjatuh ke sinar rembulan, hingga jauh

Habataite mitai no ni
--sepertinya sayapku terkepak

Dou shitara ii no darou?
--mencoba tidak apa-apa 'kan?

I want to fly well, I want to fly well
--aku ingin terbang bebas, aku ingin terbang bebas

Tobikata wo shiranai dake
--meskipun aku tida tahu cara terbang

I want to fly well, I want to fly well
--aku ingin terbang bebas, aku ingin terbang bebas

Dareka oshiete kuretara ii no ni
--seandainya ada yang mau mengajariku

Kitto mada shiranai koto bakari dayou
--Selalu, aku masih tidak tahu apa-apa

TEREBI mo uso bakari de
--TELEVISI itu juga semuanya palsu

Amayadori no tochuu itsumademo
--Saat melepas jas hujan selalu saja

Koushite wa irarenai
--aku tidak bisa melakukan seperti ini

Zubunure demo kamawanai
--Aku basah kuyup, tapi masa bodoh

I want to fly well, I want to fly well
--aku inging terbang bebas, aku ingin terbang bebas

Tobikata wo shiru tame ni wa
--untuk mengetahui cara terbang

I want to fly well, I want to fly well
--aku ingin terbang bebas, aku ingin terbang bebas

Sora ni de nakucha ikenai to skyline
--aku harus sampai ke langit, ke garis langit

CHANSU wo machi kirenai
--aku tak sabar menunggu kesempatan

Onaji asa wo kurikaeshite
--Pagi yang sama terus terulang

Ikutsu kazoeta darou
--berapa banyak yang kuhitung?

Egaite yuku skyline
--aku melukis garis langit

Tobikata wa shiranai yo
--aku tidak tahu cara terbang

Toberu kamo wakaranai yo
--aku tidak yakin bisa terbang

I want to fly well, I want to fly well
--aku ingin terbang bebas, aku ingin terbang bebas

Dakedo yuku yo
--tapi aku akan mencoba

I want to fly well, I want to fly well
--aku ingin terbang bebas, aku ingin terbang bebas

Tobikata wa shiru tame ni wa
--untuk mengetahui cara terbang

I want to fly well, I want to fly well
--aku ingin terbang bebas, aku ingin terbang bebas

Sora ni de nakucha ikenai, to skyline
--aku harus sampai ke langit, ke garis langit


~][~ ~][~ ][~ ~][~

Sugeee,,, ^^8

Romaji : lyricsmode
Indonesian : Nacchii^^
kredit : reitacchii.blogspot.com
Diposting oleh rizum! di 8/28/2011 12:24:00 AM
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Label: lyric

Sabtu, 27 Agustus 2011

UI = Universitas Impian


Sebelumnya tak pernah terlintas di kepalaku kalau aku pengen masuk UI (Universitas Indonesia)
apalagi ui di depok *panaaaaaaaaaas*><
masuknya susaaaah~

tapi nyatanya....di penghujung bangku SMA ini

AKU PENGEN KE UI!

omo~
mimpi kalik yaa...sepertinya imposibel banget, mengingat aku bukan termasuk siswi rajin dan pandai di kelas
aku anak ipa yang bahkan bermimpi nyasar di fakultas ilmu budaya yang HARUSNYA kalau ingin masuk pake test ips

IPS saudara...bukan IPA :(

sebelumnya aku terobsesi sekali ke sebuah universitas di Jogja *dan sepertinya masih pengen*

tapii

kok sekarang lebih condong ke UI

Semenjak baca artikel-artikel di situs ayomasukui.com, rasanya pengeen banget ><

pengen pake Jakun (jas kuning), pengen pake bikuni (bis kuning), sepeda kuning, blablabla karcis kuning.,.,.pokoknya yang kuning! keren banget universitasnya punya warna khusus~

Sepertinya menyenangkan sekali kuliah di universitas yang menyandang nama negara kita (Indonesia) dan berada di jurusan yang menyandang nama negara tujuan kita (Jepang)...

Bismillah...
AYO MASUK UI!

Ganbatte! semoga Allah memberikan yang terbaiiik *amin*

Kalau seandainya nggak keterima, setidaknya gapapa lah ya, udah berani bermimpi udah bagus.

mungkin akan kecewa, sedih, tapii...teringat kata-kata Ryosuke takashita ketika jepang tersingkir di piala dunia :
"Saya tentu sangat kecewa, tapi saya berterima kasih kepada tim yang sudah membuat kami bisa berharap dan bermimpi"

bijak sekalii...bisa berharap dan bermimpi tentu sudah menyenangkan :D

Diposting oleh rizum! di 8/27/2011 11:23:00 PM
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Label: Sekadar Cerita^^

katanya : aku sedang jatuh cinta!

katanya aku sedang jatuh cinta
kerena jilbabku terlihat sangat rapi
karena akhir-akhir ini ini aku suka pakai jepit rambut
karena aku sering terlihat di depan cermin
karena (katanya) aku terlihat lebih cantik
tapi,
sebenarnya aku tidak sedang jatuh cinta
bagaimanapun aku tidak bisa mengingkari
aku sedang patah hati

hahahaha :)
Diposting oleh rizum! di 8/27/2011 07:16:00 PM
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Label: Sekadar Cerita^^
Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda
Langganan: Postingan (Atom)
 

Daisypath Graduation tickers

Daisypath Graduation tickers
Powered By Blogger